Thursday, May 11, 2017

Makna Dari Rasa Sakit

Ketika rasa-sakit memasuki hati, dan menyergap rasa senangmu, ketahuilah, ia sedang menyiapkan jalan bagi datangnya kebahagiaan.
Cepat sekali rasa sakit menyapu bersih semua rasa lainnya, mengusir mereka keluar dari ruang hati; hingga tiba saat bahagia mendatangimu dari Sumber Kebaikan.

Ia merontokkan semua daun layu dari cabang-ranting hati, agar daun segar dapat tumbuh.
Ia mencabut akar tua kesenangan, sehingga keriangan yang baru dapat berkunjung dari ke-Tiada-an.

Rasa sakit di hati membongkar akar kesenangan yang lapuk, telah menua dan rusak sehingga tiada kepalsuan tersembunyi.
Rasa sakit mencuci bersih isi hati, agar hal yang lebih baik dapat hadir menggantikannya.

Hidupkan Hati nurani dengan dekat pada Sang Maha Hati,
Hidup menjadi bersemangat, berbahagia , & cinta kasih.
Berkah dunia wal akhirat..

AlMawaqif Wal Mukhotobat.

Seorang Pencari Diri Sejati

Cepat atau lambat, jika sejatinya engkau seorang pencari, pada akhirnya akan engkau temukan.
Hendaknya selalu engkau mencari, dengan segenap dirimu.
Karena terus mencari adalah panduan terbaik dalam Jalan.
Walau sampai pincang engkau dan terseok-seok; walau sosokmu sampai bungkuk dan lusuh, teruslah merayap menuju Yang Tunggal.
Terkadang dengan ucapmu, atau dengan heningmu, hendaknya engkau waspada; selalu upayakan mengendus wewangian Sang Raja dipelosok ciptaan-Nya.
🙏🙏🙏🙏🙏😊
Protected by Copyscape

Semua Menerangkan Wujud-Mu


Kala Sumber cahaya memancarkan sinarnya di ufuk
Ketika mata terbuka kedua kelopaknya dari lelapnya tidur
Berdengung dalam pendengaran suara kehidupan
Dengan duka, raung petaka manusia-manusia
Dikala tumbuh rekah kembang di atas dahan

Pembuka masuknya cahya
Tumbuhlah buah ranum nan segar

Ketika kupu-kupu beterbangan
Lincah menari-nari keliling ranting

Lapangan dan dusun dan setiap kembang
Di kala biri-biri lepas dari ikatan
Mencari rumput sambil berlari riang
Debu mengepul sambil berserakkan

Hamparan emas ditenun di atas lapangan
Baginya air mata ufuk permadani
Napas kembang hembusan semerbak wangi
Ketika mata menatap gunung tinggi
Tinggi, enggan kemewahan dunia

Zuhud, saling menjawab hembusan angin sehara
Di ulang di mulut angkasa.. Gema !
Tak kenal diam, tak pula reda
Ketika hati riang menari riang gembira

Menggema, gema perasaan
Linangan air mata. Berderai dalam kelopak terhadap hal ihwal
Siksa dan nyata yang mempesona
Ketika malam menuangkan apinya
Atas tepi-tepi mendung yang halus

Perlahan-lahan, dengan suara parau terbenam bercampur tari
Burung-burung dengan sayap berkembang pengiring mempelai
Angin yang lembut pergi dalam ufuk gontai
Dan ketika malam mempesona kejadian
Memeluk tidur sedikit demi sedikit

Bermalam kejadian dan pikiran
Semua, semua menerangkan wujud-Mu
Satu persatu, macam demi macam…
Sesuatu….
Protected by Copyscape

Ikatan Janji ku dengan Ilahi


26 April 2017,
Tepatnya di hari rabu legi
Terdengar suara hujan deras di kala waktu Dhuha
Rintik demi rintik menjatuhi bumi Ilahi
Hembusan angin sejuk bercampur embun
Pengiriring waktu di pagi hari ini


Dengan ini, daku ucapkan doa
Ku panjatkan pada Sang Maha Cipta
Ku haturkan dengan malaikat hujan
yang turun ke dunia


Ku ucapkan syukur hari ini
Bisa menikmati akan karunia Ilahi
Sedikit banyaknya,
Tak terhitung jumlahnya ....

Aku suka hujan,
Kalimat spontan yang sering terlintas di benakku
Tanah gersang menjadi subur
Bunga layu kembali merekah

Nikmat manakah yang engkau dustakan…
Guyuran hujan mengingatkan ku kembali
Akan sumpah janji yang telah aku ucap
Tertera dalam sebuah surat kecil
Yang ku kirimkan untuk Tuhan

Ya Ilahi, Aku Lupa, Aku papah, Aku dhoif..
Terlena akan fatamorgana yg ada
kala ku lupa, senantiasa engkau tegurku
Kala ku sedih , engkau hibur Ku

Bagaimana bisa,… Ikatan janji dua tahun yang lalu kini ku lupakan
Saksi bisu antar aku dengan Tuhan
Kembali banyak syukur ku akan hal itu
Aku bahagia, engkau kasih ku.

Tertulis tinta merah kujelaskan
Akan ku simpan kelak di masa depan
Tertulis cinta padamu Tuhan
Dari hambamu yg engkau takdirkan…

Al-Insan Al-Kamil
Al-Siroth Al-Mustaqim
Syafizu Nafsi Wahidah Syarikalah, Lailahailla Ana……
Protected by Copyscape

Kutinggalkan dia Karena Dia


Baru kemarin taman ini berbunga,
Dan sekarang mulai layu.
Yang ada hanya lah gersang
Tiada kesegaran, hanya sisa kenangan debu.

Kini yang ada hanyalah jejak..
Tak ingin ku mulai kembali.
Takut ku terjadi lagi.
Rasa sungkan akan ketidakpercayaan.
Menghamba akan hausnya mutmainah

Kini , ku sadar
Tak mudah temukannya
Ragu ku akan percaya
Yg bawa ku ke fatamorgana

Aku takut jatuh..
Terlebih di tmpat yg sama..
Yg apabila mendamba
Membawa diri ke alam penyiksa..

Sulit ku temukan,
Caraku tuk ketahuinya
Hanya berdoa pada Sang Maha cipta
Walau lelah asal Lillah...

Ku tinggalkan dia, Karena Dia.
Mencari berkah nya rahsa
Perbaiki diri mencari jati diri
Semoga rahsaku smpai ke Arsy-Nya..

Al-Insan Al-Kamil
Al-Mawaqif wal Mukhotobat
Protected by Copyscape

aku rindu Aku


Dulu aku selalu bersama Aku.
Memandang Wajah Aku.
Munajat setiap saat.
Yang aku kenal hanya Aku
yang aku butuhkan hanya Aku
yang aku cintai hanya Aku.
Bahagiaku di dalam Aku.
Tiada aku selain Aku.

Kini aku terhijab dari Aku.
aku tidak tahu lagi di mana Aku, dan di mana Aku...
Siapa aku, dan siapa Aku... ?????
Tapi kenangan cinta selama sekian lama bersama
tiada hilang begitu saja.

aku merasa damai bila membaca surat dari Si Aku
merasa bahagia melaksanakan segala petunjuk dalam surat itu.
Karena petunjuk itu akan membawa kepada perjumpaan kembali antara aku dan Aku.


Wahai aku, ikutilah petunjuk-Ku
niscaya engkau akan bertemu Aku.

Aku selalu menantimu dengan sepenuh rindu.
Dan Aku pula yang menciptakan rindu di hatimu kepada-Ku.

Sabarlah menanti, jangan terburu-buru
kendalikan emosi dan nafsumu.
Aku tak kan ke mana-mana.
Sebab Aku selalu bersamamu
tiada pernah berpisah darimu walau sesaat.

yakinlah...

Aku adalah engkau dan engkau adalah Aku.

Ketahuilah wahai kekasih-KU
Aku adalah wujud aslimu
sedangkan engkau adalah bayangan-Ku.
Tiada mungkin Kita bercerai.
Maka tenangkanlah hatimu selalu.
Aku tak pernah ke mana-mana.
Protected by Copyscape

Bahagiaku bersama-Mu



wahai yang teramat dekat tapi tak ku lihat
aku di dalam-Mu, atau .. Kamu di dalamku
Sungguh aku tak ingin menduakan-Mu
Sebagaimana Kamu abadi dalam kesetiaan-Mu

Tiada pernah sekejap pun menduakanku

Tiada yang menentramkan kalbuku selain menyebut asma-Mu
tapi... aku masih juga terlalu sering mendiamkan-Mu..
melupakan-Mu


Duhai Kekasih Abadi
Izinkan daku tiada berpaling dari-Mu
walau sesaat




Segan ku sebut nama-Mu ya Kekasih


Tak berani ku sebut asma suci-Mu
betapa kurang ajarnyanya mereka yang berani
menyebut asma-Mu di hadapan-Mu..
tapi Engkau Maha Pema'af
mereka tak segan menyebut nama-Mu
sebab mereka tidak tahu Engkau berada teramat dekat dengan mereka.
 
Protected by Copyscape